Ayat Emas hari ini :

Sabtu, 07 November 2009

Penghakiman Terakhir

Matius 25 : 31 – 46

Penghakiman terakhir,….itulah perikop pembacaan Firman Tuhan saat ini yang sangat terkenal. Bahkan terkesan bahwa tidak ada perikop lain yang lebih indah dan keras dari pada ayat-ayat ini. Perikop ini diawali dengan sebutan “Anak Manusia” yang menunjukkan kerendahan Yesus sebagai manusia maupun ketinggian-Nya seperti digambarkan oleh Daniel 7:13.
Selanjutnya menggambarkan bagaimana akhir zaman Yesus akan dating sebagai Raja yang penuh dengan kemuliaan. Ia akan menghakimi semua orang dari segala bangsa dan generasi, dan semuanya akan dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu golongan domba dan kambing. Golongan domba ditempatkan disebelah kanan-Nya, ini berarti tempat yang terhormat dan diberkati.
Dan golongan kambing disebelah kiri-Nya, dan itu berarti terkena kutuk dan hukuman.
Hal yang sangat penting dan menarik perhatian dari perikop ini adalah dialog antara Yesus dengan kedua golongan ini. Dimana Yesus berkata bahwa golongan domba itu diberkati dan menerima kerajaan yang telah disediakan sejak dunia dijadikan. Selain mereka itu pewaris juga karena telah menolong Yesus dari kelaparan, kehausan, ketelanjangan,sakit, dipenjara, sebagai orang asing. Dan mereka sangat terperanjat sebab tidak pernah bertemu Yesus mengalami semua itu. Yesus mengatakan bahwa perbuatan mereka kepada semua orang hina dan menderita itu adalah perbuatankepada-Nya. Sebaliknya Yesus mengusir orang-orang dari golongan kambing, “Enyalah dari hadapan-Ku….”kata-Nya. Mengapa..? Karena mereka tidak menolong semua orang yang menderita. Itu berarti mereka telah menolak Yesus. Dan mereka semua telah protes terhadap dakwaan itu, karena tidak pernah menjumpai Yesus mengalami semuanya itu. Dan vonis Yesus tetap, mereka tidak dapat membela diri.

Apa arti Firman ini bagi kehidupan kita..!
Sadarkah kita…bahwa dalam kehidupan sehari-hari Yesus datang kepada semua orang secara tidak langsung..? Yaitu dengan perantaraan orang yang benar-benar memerlukan pertolongan, Misalnya : para korban pembangunan, bencana alam, peperangan, para jompo, drop out, yang diperlakukan tidak adil, antara lain; pembebasan tanah tanpa ganti rugi yang wajar, buruh dengan upah dibawah standar, yang miskin dan bodoh dll. Tanpa kita menyadari bahwa dibelakang mereka Yesus datang kepada semua dan atau setiap orang secara biasa-biasa saja, sehingga Ia tidak dikenal.
Itulah sebabnya kita diingatkan untuk mengerti dan memahami bahwa sikap dan perilaku kita terhadap sesame yang menderita, sama dengan sikap kita terhadap Yesus, yakni menolak atau menerima. Dan hal itu tidak bias netral, sebab pada akhirnya sikap kita itulah yang menjadi ukuran dalam hal Yesus menjatuhkan vonis tentang nasib kita di akhir zaman. Selain itu tidak ada ukuran lain. Sebab tidak akan ditanya bagaimana pengakuannya, ibadahnya, kristennya lama atau baru dll.
Karena itu, baik secara perorangan atau sebagai persekutuan orang-orang kudus harus memiliki kepekaan social dalam masyarakat, khususnya terhadap yang kecil dan menderita, dan layak mendapat pertolongan.
Dan secara luas gereja perlu memainkan perannya sebagai gereja yang bertumbuh dan berkembang menjadi gereja yang diakonal, yakni melayani masyarakat/umat dalam rangka karya pembebasan dalam kristus, agar ketika Ia dating sebagai Hakim dan Raja, kita termasuk dalam golongan domba yang menerima segala berkat dari Anak manusia itu.
Akhirnya selalu kita ingat bahwa dalam Kristus tetap berlaku panggilan supaya bertobat. Namun harus waspada karena kuasa dosa masih bekerja. Perubahan selalu bisa terjadi. Domba bisa saja menjadi kambing atau sebaliknya kambing menjadi domba. Karena itu jemaat Tuhan yang terkasih…. Jadikanlah dirimu pelaku dan pelayan kasih dalam ketaatan, kebenaran dan keadilan dalam sejarah keselamatan ini dengan setia sampai akhir….Amin..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar